Kamis, 13 Desember 2012

tempat tinggal 9


Senin, 10 Desember 2012

Mata Pencaharian Warga Desa Pandian


Seperti yang telah diceritakan pada episode sebelumnya bahwasannya aku tinggal di sebuah desa bernama Desa pandian yang terletak di kecamatan burneh, kabupaten Bangkalan, Madura. Untuk sebuah perkumpulan atau desa sudah tentu memiliki mata pencaharian. Seperti mayoritasnya pencaharian penduduk Negara Indonesia kita tercinta ini, mata pencaharian di desaku sebagian besar adalah petani.
Mereka biayasanya menanam padi di sawah – sawah mereka. Karena selain peran padi yang nantinya akan menjadi beras merupakan makanan pokok di daerah kami, juga dikarenakan tanah di sawah – sawah tersebut yang sangat subur dan cocok untuk ditanami padi. Padi tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok juga sebagian di jual untuk membeli keperluan hidup lainnya, seperti lauk – pauk dan sandang.
Selain menanami sawah mereka dengan padi, mereka juga menanam jagung, kacang panjang, kacang ijo, kacang tanah, dan singkong pada musim – musim tertentu. Hal tersebut juga sangat membantu mencukupi kebutuhan hidup warga desa buddan mengingat bukan hanya cukup beras saja yang akan dijadikan santapan nantinya. Mereka juga menjual hasil dari apa yang mereka tanam tersebut.
            Pada musim pacekik yakni dimana tidak ada kegiatan menanam disana, mereka hanya menunggu sampai datangnya musim menanam untuk bergelut di bidang tani kembali. Hal tersebut kadang membuat warga desa bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi pedagang di pasar tradisional yang dekat dengan desa kami atau hingga ke luar daerah.
            Hingga kinipun, warga masyarakat desa buddan mempunyai pekerjaan sampingan yakni menjadi seorang pedagang. Karena dinilai bila menjadi seorang petani saja tidak akan mampu mencukupi semua kebutuhan sehari – hari mereka. Sebenarnya aku merasa bangga dan kasihan pada warga didesaku yang notabennya berprofesi sebagai petani dan tentunya latar belakang mereka yang kebanyakan hanya lulusan sekolah dasar, namun aku bangga karena berkat merekalah kita dapat merasakan lezatnya nasi putih. Aku hanya bisa berdoa dan berharap suatu saat nanti desaku akan menjadi desa yang maju. Amien :)

TEMPAT TINGGAL 10


Selasa, 11 Desember 2012

Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing…



            Pastinya kita semua sudah mengetahui bahwa judul diatas merupakan peribahasa, karena peribahasa tersebut memang sudah banyak di kenal. Peribahasa tersebut sangat cocok digambarkan bagi warga masyarakat desa Buddan. Pasalnya warga di masyarakat desa Buddan, kecamatan Tanah merah, kabupaten Bangkalan yang juga merupakan sebuah desa yang aman dan tentram dimana aku dilahirkan, dibesarkan dan menetap hingga sekarang ini sangat semangat bergotong royong.
            Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Mereka sangat antusias dalam bekerja bakti seperti : membersihkan selokan, merenovasi jalan, dan lain – lain. Mereka tidak pernah mengeluh karena pekerjan – pekerjaan tersebut dianggap enteng dan menyenangkan bagi mereka. Gotong royong sangatlah di gemari kehadirannya.
            Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya adalah gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang lebih mementingkan individualisme.
            Semangat warga masyarakat desa Buddan tidak akan pernah luntur. Buktinya saja baru – baru ini mereka akan bergotong royong dalam kegiatan ‘’memasang lampung di sepanjang jalan utama’’ yang memang selama ini tidak terdapat lampu disana. Warga masyarakat sangat antusias untuk hal baru ini karena bukan hanya untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan warga masyarakat Buddan bersama.
            Kegiatan yang sangat penting tersebut tidak lain dengan keikutsertaan ‘’karang taruna’’ yang ada di masyarakat Buddan sendiri. Panitia di karang tarunalah yang mengusulkan adanya rencana tersebut. Kami selaku warga desa sangat senang dengan usulan dari panitia karang taruna terhadap kepala desa. Karang taruna yang belum lama ini didirikan sudah memberikan hal positif bagi warga desa, kamipun sangat berharap untuk yang lebih baik kedepannya.
           
           
            Referensi : http://www.raudlatul-ulum.com/tag/artikel-gotong-royong/

DIRI SENDIRI 9

Kesan di Sepuluh Lima :')


     Setelah aku di terima di MAN Model Bangkalan akhirnya aku menjadi siswi disana. Sebelum itu aku mengikuti mos yang berlangsug 3 hari berturut. Pelaksanaan mos bisa dibilang berat bagiku karena aku yang baru pertamakali bersekolah sejauh itu. Apalagi mos di mulai pada pukul 06:00 pagi dan berakhir pada jam 05:00 sore. Itu merupakan tantangan baru yang harus aku hadapi. Awalnya berat namun bila dilakukan dengan ikhlas semuakan terasa indah karena Allah.
     Aku terpilih untuk duduk di kelas X-5. Pada saat itu aku berfikir itu berarti aku tidak pintar karena menurutku siswa dan siswi pintar akan masuk X-1, yang memang hingga X-9. Ya sudahlah !. aku juga sadar kalau aku memang bukan anak yang pintar mengingat pada waktu di SLTP aku adalah anak yang malas menurutku. Hamper setiap hari tidak mengerjakan PR. Sungguh,menyedihkan !
     Akupun menjalani mos dengan penuh suka cita demi kakakku. Hari pertama mos mulai ada perkenalan yang dimulai dari kakak osis Pembina. Pada saat itu dia mengatakan bahwa kelas ini merupakan kelas yang mayoritasnya pmdk dan merupakan kelas unggulan dari kelas X lain. Aku merasa senang dan bingung karena bisa berda di kelas itu. Senang karena aku bisa belajar bersama teman yang baik dan pintar bisa mengambil pelajaran dari mereka. Namun aku bingung kenapa aku bisa masuk ke kelas unggulan?! Hanya Allah yang mengetahuinya.
     Hari pertama berjalan dengan baik. Begitupun seterusnya hingga mospun berakhir sampai tiba saatnya kita belajar dengan sungguh-sungguh. Memang benar anak-anak di X-5 sangat serius belajar, percaya diri, rajin, dan sebagainya. Meski sangat serius kita selalu bercanda di waktu istirahat. Meskipun aku bingung kenapa aku bisa masuk ke kelas ini. Aku sangat bersyukur karena dapat belajar banyak hal disana bersama mereka anak-anak yang luar biasa.
    Meski begitu aku berfikir bahwa semua kelas adalah sama. Mereka juga tidak kalah pintar. Hari-hari terlalui bersama anak X-5. Begitu menyenangkan, ada tangis, ada tawa. Sungguh, hal-hal tersebut sudah lumrah membut kita rindu akan teman kita. Layaknya aku,aku sangat ingin bercengkrama dengan mereka lagi. Meskipun kini kita sudah berbeda kelas teman-teman. Jangan pernah lupakan ya masa-masa indah dulu saat kita di sepuluh lima.

DIRI SENDIRI 10

My ambition ! (-,-'')


     Menjadi seseorang yang bahagia, sejahtera, dan sukses. Tentunya semua orang pasti menginginkan hal itu. Aku sebagai manusia biasa juga sangat menginginkan hal itu terjadi di hidupku kedepannya. Aku ingin sukses. Karena menurutku tidak ada yang lebih membuat aku bahagia selain aku dapat menjadi orang yang sukses kelak. Namun di usiaku yang terbilang begitu muda ini sungguh sangat lama rasanya jika orang tuaku harus menunggu hingga aku dewasa.
    Salah satu cara untuk membanggakan mereka adalah saat aku harus dapat berprestasi baik di kelas. Namun, aku harus selalu yakin jika suatu saat nanti aku dapat menggapai cita-citaku. Untuk itu mulai saat ini aku harus menyusun beberapa ambisi untuk menjadi patokanku. Meskipun bagiku, Aku sudah telat, bisa dibilang kalah start. Ya, mengingat aku anak yang begitu malas pada saat SLTP. Tapi kalau kita sudah mau berusaha dan berubah mulai dari sekarang,why not ?
    Aku memulainya dari hal yang terkecil terlebih dahulu. Misalnya, dengan tidak mebuang waktu dengan percuma. Setiap ada waktu luang aku mencoba mengasah salah satu kemampuanku dengan mengedit foto atau nge-paint. Selain itu, aku juga harus lebih disiplin dalam segala hal. Sperti yang kita ketahui untuk hal yang satu itu sangatlah tidak mudah. Namun aku harus yakin dan berusaha kalau aku dapat menerapakannya.
    Karena saat ini aku sudah duduk di kelas dua SLTA aku mempunyai ancang-ancang untuk dapat mengikuti kegiatan PMDK melalui sekolah untuk melanjutkan ke universitas. Aku sangat berharap dapt mengikuti program itu karena aku ingin melanjutkan ke universitas favorit dengan biaya murah. Dengan begitu aku tidak akan memberatkan biaya kuliah pada keluarga. Saat – saat itu sangat aku dambakan. Aku tidak bisa membayangkan betapa bahagianya kedua orang tuaku.
    Shobat, untuk sebuah tujuan hidup yang kita tujui, kita harus yakin dan berusaha utuk itu. Kita memang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya. Namun dengan mengusahakannya maka kemungkinan akan lebih besar. Kita juga tidak boleh merasa puas dengan usaha yang kita lakukan, karena kita tidak tahu akankah usaha itu akan membuahkan hasil nantinya. Maka dari itu jangan peranh berhenti untuk berusaha. Don’t give up !

DIRI SENDIRI 8

DIRI SENDIR 7


Pengalaman Berhargaku


   Bagi banyak pemuda bila mendapat tambahan belajar atau les merupakan hal yang menarik. Hal itu ternyata tidak berlaku untukku. Pasalnya, pada saat duduk di kelas VIII SLTP, aku sangat malas untuk mengikuti les. Saat itu aku belum tahu apa yang akan aku dapat dan apa pentingnya. Hinnga akhirnya aku memutuskan untuk berhenti dari sebuah ‘’ An-Namirah english course’’ yang tepat berada di kecamatan tanah merah, kabupaten Bangkalan.

  Meskipun pada saat itu aku sangat berberat hati berhenti dai kursus tersebut. Aku tidak sampai hati pada kakakku yang telah mendaftarkanku kesana. Namun apa boleh buat, daripada aku merasa terbebani menjalaninya akhirnya akupun berhenti juga. Perasaan bersalah juga selalu menemaniku pasca keputusan yang aku ambil.
  Disana, ditempat kursus aku sangat cepat memahami pelajaran yang di kursuskan yakni bahasa inggris. Mungkin hal tersebut terjadi karena guru yang mengajar. Padahal bisa dibilang aku hanya tiga bulan mengikuti les tersebut yang masuknya 2 kali seminggu yaitu pada hari jumat dan minggu. Untuk hari minggu masuknya pukul 09:00 pagi sedangkan pada hari jumat pukul 02:00 siang. Itupun kalau tidak salah, maklum aku lupa-lipa ingat gettoch ! hehe..
  Hari-hari berlalu, hingga saat aku duduk di kelas mendengar ibu guru b.inggris yaitu bu lasmi yang pada saat itu aku masih kelas VIII SLTP di MTs Nurul Amanah yang beradi di basanah, nyiorondung, tragah. Pada saat itu dengan mengawali pelajaran yang akan beliau sampaikan beliau bercerita tentang pentingnya mengetahui bahasa inggris. Aku sangat tercengang. Entah kenapa aku sangat mnyesal pada saat itu mengingat aku tidak paham pelajaran itu namun aku berhenti dari kursusku.
  Hari-hariku ku jalani dengan penyesalan. Sungguh,aku ingin les lagi kak!!! Tapi aku malu untuk meminta kakak utnuk mendaftarkan aku. Hingga akhirnya pada saat kelas X-5 di Man Model Bangkalan aku mengetahui pengumuman untuk menyelesaikan sejumlah persyaratan agar dapat mengikuti program di ‘’Acces Micro ScholarShip Program’’ di Bangkalan. Akhirnya setelah memenuhi berbagai persyaratan dan emngikuti sejumlah tes yang diadakan dari pihak Acces, Alhamdulillah aku diterima untuk belajar disana. Kini aku tidak akan menyia-nyiakan anugerah yang telah Allah berikan. God Willing ! ;)

MAN MODEL 10

Perenovasian dan Pembangunan Gedung di MAN Model Bangkalan



            Berbicara tentang gedung, MAN Model Bangkalan merupakan salah satu sekolah yang memiliki fasilitas gedung yang memadai, karna  menampung sekitar 1000 orang siswa. sehingga  tidak segan-segan pada  tiap tahunnya selalu melakukan perenovasian yang bertujuan untuk memenuhi dan bisa menampung semua jumlah siswa yang ada di MAN Model Bangkalan. Semua hal tersebut dilakukan untuk membuat para warga di MAN Model Bangkalan merasa nyaman.
             Tepat pada tahun 2011 silam, MAN Model Bangkalan mengeluarkan jurusan baru yakni  jurusan Agama. Sehingga mau tidak mau  harus menambah beberapa ruang kelas.Yakni dengan cara melakukan pembangunan beberapa kelas lagi untuk menampung para siswa yang berminat untuk bergelut di jurusan agama. Jumlahnya tidak terlalu banyak karna termasuk jurusan yang baru sehingga peminatnya lebih sedikit dari pada jurusan yang lain. mungkin karena baru tahap awal !
           Setelah pembangunan selesai  proses belajar mengajar menjadi berjalan seperti biasanya. Oleh karena itu para siswa dapat bersekolah dengan nyaman tanpa ada gangguan atau suara bising dari bunyi-bunyiperalatan pembangunan atau mesin-mesin yang digunakan oleh tukang pada saat proses pembangunan berlangsung setiap harinya . para siswa menjadi semakin bersemangat !
          Pada awal tahun 2012 yang lalu,  terjadi pergantian kepala sekolah. Yaitu Bapak Drs.Akhmad Sururi Mpd digantikan oleh Bapak Drs. Fathorahman. Lalu bapak kepala sekolah yang baru merencanakan pembangunan yang sangat menarik yaitu membangun kantin sehat dan kamar mandi yang lebih luas. Terletak di depan kelas x-1 dan kelas x-2. Atau di belakang ruang perpustakaan yang baru atau ruang tata busana yang lama.Hal tersebut sangat memberi dampak positif.
         Hingga saat inipunproyek tersebut  masih dalam proses pembangunan masih setengah jadi
. Dan saat ini MAN Model Bangkalan  juga masih berlangsung adanya proses perbaikan atap di kelas XII-ips yang berjumlah 4 kelas.Perenovasian tersebut masih sangat panjang mengingat baru saja direalisasikan. semua langkah yang dilakukan diatas merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan semngat warga MAN
Model Bangkalan.