Kamis, 13 Desember 2012

DIRI SENDIRI 9

Kesan di Sepuluh Lima :')


     Setelah aku di terima di MAN Model Bangkalan akhirnya aku menjadi siswi disana. Sebelum itu aku mengikuti mos yang berlangsug 3 hari berturut. Pelaksanaan mos bisa dibilang berat bagiku karena aku yang baru pertamakali bersekolah sejauh itu. Apalagi mos di mulai pada pukul 06:00 pagi dan berakhir pada jam 05:00 sore. Itu merupakan tantangan baru yang harus aku hadapi. Awalnya berat namun bila dilakukan dengan ikhlas semuakan terasa indah karena Allah.
     Aku terpilih untuk duduk di kelas X-5. Pada saat itu aku berfikir itu berarti aku tidak pintar karena menurutku siswa dan siswi pintar akan masuk X-1, yang memang hingga X-9. Ya sudahlah !. aku juga sadar kalau aku memang bukan anak yang pintar mengingat pada waktu di SLTP aku adalah anak yang malas menurutku. Hamper setiap hari tidak mengerjakan PR. Sungguh,menyedihkan !
     Akupun menjalani mos dengan penuh suka cita demi kakakku. Hari pertama mos mulai ada perkenalan yang dimulai dari kakak osis Pembina. Pada saat itu dia mengatakan bahwa kelas ini merupakan kelas yang mayoritasnya pmdk dan merupakan kelas unggulan dari kelas X lain. Aku merasa senang dan bingung karena bisa berda di kelas itu. Senang karena aku bisa belajar bersama teman yang baik dan pintar bisa mengambil pelajaran dari mereka. Namun aku bingung kenapa aku bisa masuk ke kelas unggulan?! Hanya Allah yang mengetahuinya.
     Hari pertama berjalan dengan baik. Begitupun seterusnya hingga mospun berakhir sampai tiba saatnya kita belajar dengan sungguh-sungguh. Memang benar anak-anak di X-5 sangat serius belajar, percaya diri, rajin, dan sebagainya. Meski sangat serius kita selalu bercanda di waktu istirahat. Meskipun aku bingung kenapa aku bisa masuk ke kelas ini. Aku sangat bersyukur karena dapat belajar banyak hal disana bersama mereka anak-anak yang luar biasa.
    Meski begitu aku berfikir bahwa semua kelas adalah sama. Mereka juga tidak kalah pintar. Hari-hari terlalui bersama anak X-5. Begitu menyenangkan, ada tangis, ada tawa. Sungguh, hal-hal tersebut sudah lumrah membut kita rindu akan teman kita. Layaknya aku,aku sangat ingin bercengkrama dengan mereka lagi. Meskipun kini kita sudah berbeda kelas teman-teman. Jangan pernah lupakan ya masa-masa indah dulu saat kita di sepuluh lima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar