Golongan Darah dan Rhesus
Golongan darah adalah penggolongan
darah menurut tipenya. Darah manusia secara umum dibagi menjadi golongan A,
golongan B, Golongan AB dan Golongan O. Penggolongan darah ini adalah
penggolongan darah umum yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.Kenapa darah
perlu digolong2kan? Pada dasarnya sifat darah sendiri sangat sensitif terhadap
“zat” asing yang masuk ke dalam lingkungannya. Darah akan melawan zat asing
tersebut dengan kemampuan pertahanan yang dia punyai.
Adapun penggolongan ini di maksudkan agar zat
yang masuk ke dalam darah adalah zat yang tidak asing menurut mereka dalam arti
sama. Penggolongan ini mempermudah kita untuk menyamakan antara darah yang ada
di dalam tubuh dan darah lain yang akan dimasukkan ke dalam tubuh. Proses ini
biasa disebut juga transfusi darah. Dalam proses transfusi darah ada yang namanya
pendonor dan resipien atau penerima. Golongan darah antara pendonor dan
resipien inilah yang musti disamakan.
Adapun penggolongan lain pada darah
yaitu penggolongan rhesus. Banyak masyarakat awam yang kurang mengetahui apa
itu Rhesus. Istilah ini memang tidak terlalu populer tetapi sangat penting
untuk diketahui oleh masing2 orang karena hal ini sangat vital.Apa itu
rhesus?Rhesus ditemukan oleh landsteiner dan wiener pada tahun 1940. Pada tahun
itu mereka menggunakan sample kera yang mana karakteristik darahnya mirip
dengan manusia.
Dari darah kera tersebut mereka
menemukan bahwa ada kera yang permukaan darahnya memiliki antigen dalam bentuk
protein dan ada yang tidak.Sel darah merah yang mempunyai antigen protein
inilah yang disebut rhesus positip dan yang tidak memiliki antigen protein
disebut rhesus negatif.jadi rhesus positip dan rhesus negatip yang membedakan
adalah antigen dalam bentuk protein yang ada di permukaan sel darah
merah.Pentingnya mengetahui Rhesusmengetahui rhesus pada darah kita itu sangat
penting.
Rhesus sendiri berhubungan dengan antigen yang
artinya jika kita mempunyai rhesus positip kemudian kita transfusikan ke dalam
darah dengan rhesus negatif maka sel darah yang ber-rhesus negatif akan
menganggap bahwa darah yang di transfusikan itu adalah “musuh” sehingga mereka
akan membangun sebuah pertahanan untuk melawan “musuh” tersebut. Sel darah si
resipien akan membentuk sebuah antirhesus sehingga darah kita tidak akan
berguna bagi si resipien.
Untuk itu patut menjadi sebuah
kewaspadaan bagi pemilik golongan darah apapun dengan rhesus negatif terutama
para wanita.Kenapa para wanita?karena wanita akan sangat membutuhkan darah jika
melahirkan. kekurangan darah ini akan ditutupi dengan transfusi darah. Wanita
dengan rhesus negatif tentu akan membutuhkan transfusi darah dengan rhesus
negatif pula padahal jumlah pemilik rhesus negatif di indonesia sangat langka.
Kurang dari 1 % pemilik rhesus negatif di indonesia dan ini patut menjadi
kewaspadaan.
Ayo mulai dari skrg untuk mengecek
golongan darah dan rhesus darah kita. Dengan mengecek sejak dini tentu kita
akan dapat melakukan persiapan sejak awal. Untuk yang ber-rhesus negatif
ikutlah komunitas rhesus negatif sebagai persiapan
awal dan jangan lupa sumbangkan juga darah anda, mendonorlah karena darah anda
yang ber-rhesus negatif sangat dibutuhkan.